Indonesia - Australia Perkuat Kolaborasi Peternakan Dukung Program MBG

Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Northern Territory, Australia, memperkuat kerja sama di bidang peternakan sebagai bagian dari dukungan terhadap Program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pertemuan resmi kedua pihak berlangsung di kantor Kementerian Pertanian pada Rabu (29/10/2025).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyampaikan bahwa Program MBG merupakan program prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan asupan gizi masyarakat melalui penyediaan protein hewani. “Kami terus berupaya memperkuat produksi nasional dan membangun kemitraan internasional untuk mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.

Berdasarkan data tahun 2024, kebutuhan nasional susu mencapai 4,7 juta ton dengan kontribusi produksi dalam negeri sebesar 21 persen. Sementara kebutuhan daging sapi sebesar 0,77 juta ton telah didukung produksi dalam negeri sebesar 48 persen. Kondisi ini menunjukkan besarnya potensi pengembangan peternakan nasional melalui peningkatan kapasitas dan kolaborasi global.

Sebagai langkah penguatan sektor peternakan nasional, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah menyusun Peta Jalan (Roadmap) Percepatan Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). Strateginya meliputi peningkatan produktivitas sapi perah dan sapi potong melalui perbaikan genetika, kesehatan hewan, dan pakan, serta program penambahan populasi ternak secara bertahap mulai 2025 hingga 2029.
Pemerintah Northern Territory menjadi salah satu mitra potensial utama dalam mendukung penyediaan sapi potong dan sapi perah berkualitas. “Kami berharap kerja sama ini dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan memperluas kemitraan antara Indonesia dan Australia,” ujar Agung Suganda.

Menteri Pertanian dan Perikanan Northern Territory, Gerard Maley, menyambut baik pertemuan tersebut dan menilai bahwa kerja sama di bidang peternakan merupakan langkah positif bagi kedua pihak. “Indonesia adalah mitra penting bagi Northern Territory, dan kami melihat banyak peluang untuk memperkuat hubungan di sektor peternakan melalui pertukaran pengetahuan dan peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan,” ujar Maley.

Pertemuan ini menjadi momentum untuk memperluas peluang investasi di sektor peternakan, mulai dari pembibitan, produksi pakan, hingga sistem rantai dingin dan infrastruktur logistik. “Kami yakin kemitraan ini akan memperkuat sektor peternakan nasional dan mendukung keberhasilan Program MBG serta P2SDN,” tutup Agung Suganda.

Posting Komentar

0 Komentar