Dalam arahannya, Bupati menekankan perlunya perencanaan yang matang dan komprehensif agar program-program prioritas dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien.
"Kita harus bergerak cepat dalam melaksanakan program-program prioritas di tahun 2026. Perencanaan yang matang adalah kunci utama, diikuti dengan proses lelang yang tepat waktu. Ini akan sangat mempengaruhi penyerapan anggaran secara keseluruhan," ujar Bupati Setyo Wahono.
Bupati menambahkan bahwa setiap OPD harus memastikan bahwa semua program telah direncanakan dengan detail, termasuk target yang jelas, indikator kinerja yang terukur, serta jadwal pelaksanaan yang realistis. Dengan perencanaan yang baik, diharapkan tidak ada lagi kendala yang berarti dalam pelaksanaan program di lapangan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro sendiri telah memproyeksikan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun 2026 sebesar Rp1,8 triliun. Proyeksi ini menunjukkan optimisme Pemkab dalam mengelola keuangan daerah secara efektif dan efisien.
"SiLPA ini akan kita manfaatkan untuk membiayai program-program strategis yang belum terakomodasi dalam APBD. Namun, penggunaannya harus tetap berdasarkan perencanaan yang matang dan transparan," tegas Bupati.
Dengan arahan ini, diharapkan seluruh OPD di lingkungan Pemkab Bojonegoro dapat segera mengambil langkah-langkah persiapan yang diperlukan.
Koordinasi yang baik antar OPD juga menjadi kunci penting dalam memastikan bahwa semua program dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat Bojonegoro.(Red)
0 Komentar