Chibernews.Com.Jakarta — Para peternak ayam petelur menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian (Mentan) Amran yang juga Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), atas kepedulian dan keberpihakan pemerintah terhadap nasib peternak dan stabilitas harga pangan nasional.
Dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Harga Telur Ayam Ras di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Rabu (19/11/2025), para peternak menegaskan bahwa Mentan Amran adalah sosok yang turun langsung mendengar keluhan mereka, memastikan produksi tetap aman, dan membela peternak kecil yang selama ini tertekan oleh permainan rantai distribusi.
”Kami mewakili peternak telur menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Andi Amran Sulaiman. Beliau sosok yang peduli kepada rakyat dan peternak kecil,” kata Yesi, Ketua Koperasi Berkah Telur Blitar.
Hal serupa disampaikan Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional, Yudianto Yosgiarso. Ia menilai Amran sebagai pejabat publik yang peduli dan selalu membela kepentingan rakyat. “Kami mewakili dari peternak, kami dari Pinsar Petelur Nasional. Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi yang besar kepada Bapak Amran yang selalu memperhatikan kita di kala kita mendapatkan kesulitan,” ungkapnya.
Yudianto menilai Mentan Amran mampu menyelesaikan permasalahan peternak, mulai dari masalah harga jagung, harga DOC, dan harga telur. Ia menekankan bahwa para peternak sangat dilindungi dengan kebijakan berpihak Mentan Amran.
Dalam kesempatan itu, Yudianto juga menjelaskan bahwa harga telur di tingkat produsen tetap stabil pada kisaran Rp24.000–Rp26.500 per kilogram, sesuai Harga Acuan Pemerintah (HAP). Bahkan, produksi nasional saat ini berada dalam kondisi surplus sehingga tidak ada alasan pasokan menjadi penyebab kenaikan harga di pasar. Yudianto mengungkapkan adanya permainan middleman yang membuat harga telur melonjak.
“Kami menjual di harga acuan, tidak pernah naik. Jadi kalau di pasar melonjak, pertanyaannya siapa yang bermain?” ujarnya.
Mendengar langsung para peternak, Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah tidak akan tinggal diam terhadap pihak-pihak yang mempermainkan harga dan merugikan rakyat.
Ia memerintahkan Satgas Pangan Polri untuk menertibkan pelaku usaha yang melanggar, terutama pada 177 kabupaten/kota yang harga telurnya tercatat di atas HAP. “Yang nakal itu middleman. Satgas Pangan, saya umumkan: cabut izinnya. Kalau perlu, tangkap,” tegas Amran.
Ia menambahkan bahwa kenaikan harga telur yang sempat terjadi bersifat sementara dan berpotensi segera terkoreksi, apalagi harga DOC telah menurun dari Rp14.000 menjadi Rp11.500. Pemerintah juga sedang mengkaji pengaturan HPP jagung, HAP jagung pakan, serta HAP telur ayam ras agar seluruh ekosistem usaha terlindungi, baik petani, peternak, maupun konsumen.
Dalam kesempatan tersebut, di hadapan para peternak, Mentan Amran menegaskan komitmennya: “Saya hadir membela kalian. Saya di depan untuk kalian semua, yang besar dijaga, yang kecil apalagi. Jangan sampai ada yang tertindas. Kita harus sinergi dan kolaborasi,” tandasnya.(Red)
0 Komentar