Chibernews.Com.Bojonegoro - Menjelang musim tanam padi yang krusial, Kabupaten Bojonegoro menunjukkan kemajuan signifikan dalam penyaluran pupuk bersubsidi.
Realisasi penyaluran telah mendekati angka 100%, dengan pupuk NPK Phonska mencatatkan kinerja terbaik, mencapai 90,71% dari total alokasi yang ditetapkan.
Capaian ini menjadi indikator positif dari penguatan tata kelola dan implementasi sistem digitalisasi yang semakin transparan dalam pengelolaan pupuk bersubsidi.
Tatik Kasiati, Sub Koordinator Pupuk dan Sarana Alat dan Mesin Pertanian DKPP Bojonegoro, menjelaskan bahwa realisasi yang tinggi ini tidak terlepas dari upaya sosialisasi yang komprehensif mengenai Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada seluruh pihak terkait, mulai dari mekanisme penyaluran, kriteria penerima manfaat, hingga jenis-jenis pupuk yang disalurkan.
"Kami terus berupaya memperkuat pemahaman para petani dan pihak terkait lainnya mengenai pentingnya pupuk bersubsidi dan bagaimana cara mengaksesnya sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujar Tatik.
Lebih lanjut, Tatik menekankan bahwa kunci utama dari peningkatan akuntabilitas dan efisiensi penyaluran pupuk bersubsidi ini adalah implementasi sistem e-Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Sistem digital ini dirancang untuk memperkuat transparansi dan validitas data kebutuhan pupuk di tingkat petani, sekaligus memastikan bahwa pupuk bersubsidi benar-benar tepat sasaran dan sampai ke tangan petani yang berhak.
Berikut adalah rincian realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Bojonegoro berdasarkan jenis pupuk:
1. UREA:
- Total alokasi: 62.662 ton
- Realisasi penyaluran: 54.948,04 ton
- Persentase realisasi: 87,69%
- Sisa alokasi yang belum tersalurkan: 7.713,96 ton
2. NPK PHONSKA:
- Total alokasi: 47.289 ton
- Realisasi penyaluran: 42.895,36 ton
- Persentase realisasi: 90,71%
- Sisa alokasi yang tersisa: 4.393,65 ton
3. ORGANIK:
- Total alokasi: 22.083 ton
- Realisasi penyaluran: 16.172,34 ton
- Persentase penyaluran: 73,23%
- Sisa alokasi pupuk organik yang masih tersedia: 5.910,66 ton
Meskipun pupuk organik mencatatkan persentase realisasi terendah dibandingkan jenis pupuk lainnya, yaitu sebesar 73,23%, DKPP Bojonegoro tetap berkomitmen untuk terus mendorong penyaluran seluruh jenis pupuk sesuai dengan kebutuhan petani.
Tatik menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah proaktif untuk menjamin ketersediaan pupuk di lapangan dan mendukung kelancaran kegiatan cocok tanam yang masif.
"Kami telah mengajukan permohonan penambahan alokasi pupuk bersubsidi kepada DKPP Provinsi Jawa Timur untuk memastikan kebutuhan pupuk petani di Bojonegoro dapat terpenuhi dengan baik," pungkas Tatik. (red)
0 Komentar