Upacara yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat ini juga menjadi momentum perayaan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, serta diisi dengan pembukaan Museum Rajekwesi dan penyerahan penghargaan kepada individu-individu berprestasi dan kontributor utama dari sektor pajak daerah.
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan HJB ke-348 ini adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan jati diri dan memperkuat semangat gotong-royong yang telah menjadi ciri khas masyarakat Bojonegoro.
Tema "Bersinergi untuk Bojonegoro Mandiri" dipilih sebagai representasi semangat kolaborasi yang diharapkan dapat terus mendorong kemajuan daerah.
"Tema ini selaras dengan semangat Hari Jadi Jawa Timur, 'Jatim Tangguh Terus Bertumbuh'. Keduanya mengandung pesan mendalam bahwa kemajuan sejati tidak dapat dicapai secara individual, melainkan melalui sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, media, komunitas, dan seluruh elemen masyarakat," tegas Bupati Setyo Wahono.
Acara peringatan HJB ke-348 ini juga diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, termasuk pertunjukan seni budaya, pameran produk unggulan daerah, dan kegiatan sosial yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar warga.
Pembukaan Museum Rajekwesi diharapkan dapat menjadi wahana edukasi dan pelestarian sejarah serta budaya Bojonegoro bagi generasi mendatang.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga memberikan penghargaan kepada individu-individu yang telah memberikan kontribusi signifikan dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, lingkungan, hingga seni dan budaya.
Penghargaan juga diberikan kepada para pembayar pajak yang taat sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam pembangunan daerah.
Perayaan HJB ke-348 ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebersamaan dan gotong-royong dalam membangun Bojonegoro yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera.
(Tim/Red)
0 Komentar